JKT LDN NY

Monday, February 10, 2014

Trading Untuk Hidup atau Hidup Untuk Trading ?

Seorang trader baru (nubie) berkeinginan untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda apalagi trader profesional namun jika anda Trader yang suka begadang tiap malam tapi tak kunjung profit. Itu Artinya anda adalah Trader yang Living for Trading

Lalu apa itu Trading For Living? Apa pentingnya? Mengapa Trading For Living begitu populer sekarang diIndonesia? Mengapa banyak orang ingin melakukannya? Trading For Living berarti bahwa trader melakukan transaksi (saham/forex/valas/komoditas) untuk memenuhi kebutuhan hidup. Trading For Living menarik karena trader memiliki kebebasan waktu dan tempat, tidak terikat jam kantor. Begitu banyak orang yang ingin Trading For Living . Sebenarnya apa yang diperlukan oleh seorang trader untuk melakukannya ?

Untuk Trading For Living , yang jelas pertama-tama kita harus menghitung biaya hidup setiap bulan. Yang namanya Trading For Living berarti trading untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menarik ya Oleh karena itu sebelum bertindak lebih jauh, trader harus menghitung biaya hidup setiap bulan. Trader yang belum menikah atau hanya menghidupi dirinya sendiri membutuhkan sedikit biaya hidup. Selain biaya hidup, trader yang sudah berkeluarga tentunya harus memikirkan berbagai macam biaya darurat. Selain itu, trader juga harus menghitung berapa sisa penghasilan setelah dipotong biaya hidup untuk diinvestasikan ulang. Jika berkisar Rp 5.000.000 maka kita harus memperoleh penghasilan lebih dari Rp 5 juta. Kelebihannya untuk diinvestasikan sisanya, atau untuk biaya darurat. Biaya per bulan yang harus diraih menjadi target bagi orang yang ingin Trading For Living.

Setelah menghitung biaya per bulan, hal kedua yang harus diperhatikan adalah : cek kemampuan trading / skill kita. Sebelum mulai Trading For Living sebaiknya cek dulu kemampuan trading kita beberapa bulan terakhir. Berapa % rata-rata profit yang sanggup kita hasilkan dalam setiap bulannya? Pada umumnya trader pemula yang sudah bisa menghasilkan rata-rata 2 – 5% per bulan, sudah bagus. Trader yang belum bisa profit konsisten sebaiknya jangan terlalu cepat memutuskan.

Faktor penting ketiga yang harus diperhatikan sebelum Trading For Living adalah : cek modal yang kita miliki. Nah sekarang kita sudah tau berapa rupiah nominal yang harus kita kumpulkan tiap bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup (target). Kita juga sudah tahu kemampuan trading kita rata-rata tiap bulan bisa menghasilkan profit berapa % (misalkan 5%). Dari kedua variable tersebut kita bisa menghitung berapa modal yang kita butuhkan.

Gimana caranya dengan 5% profit, bisa dapat nominal profit melebihi yang kita butuhkan tiap bulan?(dalam contoh di atas adalah Rp 5 juta). Modal = 5 juta : 5% = 100 juta. > ini baru jumlah minimal supaya kebutuhan hidup kita terpenuhi lewat Trading For Living. Jika ingin mendapat lebih supaya bisa diinvestasikan ulang atau menyiapkan biaya untuk hal-hal darurat. Dari contoh di atas, kita harus bisa menghasilkan lebih dari 5 juta tersebut melalui Trading For Living. Masalahnya, ketiga unsur di atas meski terlihat sederhana namun sangat riskan jika 1 saja tidak terpenuhi. Bagaimana jika trader tidak bisa menghasilkan profit sejumlah biaya hidup sebulan via Trading For Living ? Kita tahu bahwa dalam setahun, ada bulan-bulan naik dan turun, seperti bulan april 2013 ini yen cenderung turun. Market tidak selalu naik atau turun tiap bulan, sedangkan asap dapur harus terus mengepul. Bagaimana menyikapinya?

Seorang yang sudah komitmen untuk Trading For Living harus sudah mahir / bisa dibilang professional. Seorang trader professional, mengerti analisis teknikal dengan baik, bisa trading lebih dari 1 instrumen market. Misal jika yen terlalu volatile dan beresiko anda mencoba untuk trading pair yang lain. (nusaforex)

1 komentar:

  1. Tidak mudah untuk hidup dari hasil trading, kita harus punya cukup kemampuan kalau mau trading untuk hidup. makanya trading saya di octafx hanya sebagai part time saja agar saya bisa lebih santai untuk tradingnya

    ReplyDelete